09 November 2016

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

|0 comments
Konsep TBM Awalnya Berasal dari Cacing

Shield Tunneling merupakan pengembangan metode dari penggalian terowongan pada tanah lunak yang terletak di bawah sungai. Konsep ini pada mulanya ditemukan oleh Mark Brunel. Mark Brunel adalah seorang engineer berkebangsaan Prancis yang menetap di Inggris dan dengan cepat dia berhasil membuat dirinya menjadi salah satu insinyur yang menonjol di Inggris. Mark Brunnel menemukan ide konsep Shield Tunneling ketika dia melihat sebuah lubang yang dibuat oleh cacing kayu (shipworm).

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Teredo Navalis - Cacing Kayu


Pada tahun 1818, Brunel dianugerahi paten dari hasil temuannya tersebut dan penerapan metode konstruksinya dilakukan pada terowongan Thames di London pada tahun 1825. Konsep dasar yang dia terapkan adalah pemasangan sebuah rigid frame (shield) yang menembus tanah lunak dengan bantuan dongrak pendorong. Rigid frame berfungsi sebagai pelindung dari tanah agar tidak runtuh. Pelindung ini memiliki bentuk persegi dengan bahan terbuat dari baja. Dengan mengulang proses jacking kemudian membangun struktur penyokong, maka penggalian dapat diteruskan. Terowongan Thames memiliki panjang 396 m dan menghubungkan Rotherhithe dan Wapping.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Marc Brunel's Thames Tunnel Shield


Konsep Shield Tunneling ini kemudian di desain ulang oleh Peter W. Barlow dan dikembangkan oleh muridnya James Henry Greathead, dimana dia membuat metode shield tunneling berbentuk lingkaran pada pembuatan Tower Subway pada tahun 1869. Penggunaan segment baja, pengurukan, dan penyuntikan digunakan oleh Greathead dalam pekerjaannya. Metode ini yang menjadikan prototipe dari metode pelindung yang kita gunakan sekarang. Penggunaan tekanan udara juga dipelajari pada pekerjaan Terowongan Woolwich yang terletak dibawah sungai Thames tahun 1876. Walaupun metode ini tidak digunakan sepenuhnya hingga akhir pekerjaan. Greathead juga menyusun rencana untuk menggunakan air dalam penggalian tanah dan stabilisasi pada muka terowongan.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
James Henry Greathead Shield


Sistem ini juga digunakan oleh Greathead pada pembuatan terowongan Waterloo dan City Railway yang dibuka pada tahun 1898. Hingga hari ini metode pelindung terowongan (Shield Tunneling) masih mengadopsi metode dari Greathead.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Shield Tunneling Waterlooo & City Railway
  Perkembangan Shield Tunneling di Jepang


Terowongan pertama yang dibangun di Jepang dengan menggunakan metode perisai pelindung (Shield Tunneling) adalah terowongan Oriwatari (1438 m) pada jalur Uetsu dimana Shield-Machine (sebutan lain TBM) dengan ukuran 7.4 m digunakan dalam konstruksi. Akan tetapi, Shield-Machine tersebut sulit untuk dikendalikan dan hanya mencapai penggalian sepanjang 184 m selama konstruksi. Shield Tunneling di Jepang juga dilakukan pada proyek terowongan Tanna dan juga konstruksi terowongan Kanmon (7.2 diameter).

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Metode perisai pelindung pertama di Jepang - Shield Machine Terowongan Oriwatari

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Terowongan Kanmon digali dengan menggunakan Shield-Machine 7.2m


Di Jepang, Penggunaan metode konvesional dengan tipe terbuka digunakan pada Kakuozan Subway, Nagoya pada tahun 1960 dan Saluran air di Tokyo pada Tahun 1962. Pada titik ini, Jepang mengalami ketertinggalan dalam pengembangan dan inovasi teknologi Shield Tunneling. Bagaimanapun juga, dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan yang mendesak pada konstruksi terowongan, penelitian mengenai pengembangan metode Shield Tunneling menjadi lebih aktif. Pada tahun 1963, sebuah mesin perisai (Mechanical Shield) digunakan pada konstruksi saluran air di Oyada, Osaka. Di tahun 1964, sistem slurry digunakan untuk menstabilkan tekanan permukaan terowongan, juga penggalian dengan dongkrak (pipejack) digunakan.
TBM sperti Proyek MRT Jakarta tidak selamanya Silinder

1. Multi-Circular Face (MCF) Shield Method

Konstruksi Shield-Tunnel lebih stabil untuk terowongan jalur tunggal paralel dibandingkan terowongan jalur ganda, akan tetapi hal ini membutuhkan area yang lebih luas. Multi-face shield dengan menggabungkan dua buah mesin bor dikembangkan pada tahun 1988 dan digunakan untuk menggali sepanjang 623 m pada terowongan Kyobashi, Jalur Keiyo.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Multi-face Shield Machine (1998) - Tabung-O-Ganda (Double-O-Tube) shield machine dikembangkan untuk konstruksi terowongan jalur ganda dengan area potongan yang lebih kecil.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine


Metode MCF shield menempatkan CutterHeads (Cakram Pemotong) yang saling overlapping pada Shield Machine dengan titik longitudinal yang berbeda. Hal ini membuat mesin mampu menggali terowongan dengan lebar potongan yang lebih panjang pada arah horizontal (atau dengan tinggi potongan yang lebih pendek untuk arah vertikal).

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Terowongan dengan menggunakan Multi-Face Shield Machine


Dengan menyambungkan dua atau tiga bagian lingkaran atau penampang yang dipasang secara vertikal maupun horizontal, bisa menawarkan terowongan dengan beragam penampang dibandingkan hanya sebuah lingkaran. Hal ini memungkinkan dilakukan konstruksi secara simultan untuk dua buah terowongan dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Bahkan untuk kasus untuk area vertikal terbatas karena terdapat bangunan existing, metode MCF potongan koneksi horizontal bisa diadopsi untuk penggalian.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Perbandingan terowongan sistem MFC dengan konvensional



2. Enlargement Shield Tunneling Method

Metode ini dimulai dengan memperbesar perisai (Shield) dari penentuan titik awal pada jalur terowongan dan menggali secara longitudinal untuk memperbesar penampang dari terowongan. Penampang bisa diperbesar sesuai dengan panjang yang dinginkan terhadap area yang digunakan.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Enlargement Shield Machine tipe Slurry


Berikut adalah mekanisme metode dari Enlargement Shield Tunneling :

1. Penggalian oleh Shield Machine melingkar - Circumferential Shield Machine.
(Pembangunan dasar untuk memulai Enlargement Shield Machine)
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

2. Pemasangan Enlargement Shield Machine
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

3. Pemasangan Segment oleh Enlargement Shield Machine
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

3. Rotating Shield Method

Metode pembuatan terowongan segala arah yang dapat meningkatkan efisiensi dalam konstruksi. Karakteristik dari metode ini adalah :
- Menggunakan vertical shaft yang rapat (lubang vertikal sebagai area tempat TBM pertama kali dioperasikan)
- Akselarasi pada penggerak
- Lebih ekonomis untuk kedalaman besar
- Memiliki keamanan yang baik untuk kedalaman besar

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi saluran air kotor Bandai - Hannan
(Vertical-to-Horizontal Shield Machine)
Shield Diameter
Vertical diameter : 5.90 m
Horizontal diameter : 4.20 m
Type : Slurry shield (Vertical) - Earth Pressure Balance (Horizontal)

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi Saluran air kotor Shimoji
(Horizontal-to-Horizontal Shield Machine)
Shield Diameter
Vertical diameter : 3.93 m
Horizontal diameter : 2.680 m
Type : Slurry shield


Mekanisme pengerjaan terowongan :
Vertical-to-Horizontal Shield Machine : Penggalian dengan menggunakan Shield machine tunggal yang dimulai dari Vertical Shaft pada permukaan tanah kemudian hingga mencapai bagian kedalaman akses horizontal.

Horizontal-to-Horizontal Shield Machine : Mesin ini sangat efektif untuk area bawah tanah tepat dibawah jalur persimpangan yang padat .
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine


4. DPLEX Shield Method

Metode DPLEX dikembangkan di Jepang pata tahun 1990 dan metode ini memungkinkan untuk menggali terowongan dengan berbagai bentuk. Metode ini menggunakan rangka pemotong (cutter frame), dimana di support secara eksentris dengan beberapa poros engkol (multiple crank shaft). Dengan memutar poros pada arah yang sama, Cutter Frame berputar secara paralel dan memotong penampang galian yang mirip dengan bentuk Cutter Frame itu sendiri.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Skema Mekanisme DPLEX Shield Method


Kelebihan secara teknis :
- Bentuk potongan yang fleksibel
- Torsi pemotong yang kecil dan menggunakan energy sedikit
- Untuk penggalian jarak panjang tidak memerlukan penggantian
- Mudah memasukan cairan kimia dari dalam mesin untuk stabilisasi tanah
- Mudah dalam transportasi, perakitan dan pembongkaran mesin

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Fase -18 Konstruksi Saluran Air Kotor Utama No.2 di Narashino City
(Penampang : Lebar 4.38 m dan tinggi 3.98 m)

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Re-Konstruksi di Saluran Air Kotor Minamisuna 1 dan Kitasuna 1, Tokyo
(Diameter : 3.48 m)

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi di Honjo, Teito Rapid Transit - Jalur Kereta Bawah Tanah No. 11 Tokyo
(Diameter : 9.6 m)


5. DOT Tunneling Method

Pada umumnya DOT Tunneling method memiliki kesamaaan dengan Multi-Circular Face Method, hanya yang berbeda pada sistem Cutterhead-nya. Mekanisme yang diterapkan pada DOT Tunneling Methode adalah dimana Shield Machine dengan Cutterhead berbentuk jari-jari (jeruji) yang diposisikan pada bidang yang sama untuk potongan ganda. Cutterhead disinkronisasikan bergerak berlawanan arah agar tidak saling berbenturan.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Hirosima Astram Line (Jalur Sistem Trasnportasi)
Penampang : Lebar 10.69 dan Tinggi 6.09

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi Fase 3 - Saluran Air Kotor Utama No.2 di kota Narashino
Penamapang : Lebar 7.65m dan Tinggi 4.45 m

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi dari Chayagasaka Jalur Bawah Tanah Nagoya No.4
Penampang : Lebar 11.12 m dan tinggi 6.52


6. Horizontal & Vertical variation Shield-Method

Mekanisme saat Tunnel Driving (Proses Pembuatan Tunnel):
- Cross Articulation System
Sistem ini menyambungkan dua buah badan depan TBM dengan arah saling berkebalikan dan membuat bagian badan mesin bergerak maju dengan arah yang berbeda. Sistem ini memungkinkan Shield Machine menghasilkan gaya secara berputar dan bergerak secara spiral.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Cross Articulation System


- Segmen Terintegrasi (Integrated Segment)
Tunnel berbentuk spiral dapat dilaksanakan dengan menggunakan integrated segment pada penampang dimana dua buah tunnel digabungkan dan memuntir. Segmen untuk Tunnel tunggal biasa juga dapat digunakan untuk pelaksanaan tunnel terpisah.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Integrated Segment


Karakteristik :
1. Penampang potongan dapat diubah secara berkelanjutan dari arah horizontal ke arah vertikal dengan bentuk lingkaran ganda (Multi-Circular).
Cross Articulation System memungkinkan untuk mengontrol secara bebas pada pengendalian mesin dan arah orientasinya, dan secara berkelanjutan dapat merubah arah alignment penampang dari horizontal ke arah vertikal.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Perubahan Alignment dari Vertikal ke Horizontal

2. Tunnel terpisah dapat dilaksanakan tanpa mememerlukan Vertical Shaft
Pemisahan Shield Machine dapat dilaksanakan didalam tanah sehinga memungkinkan untuk melaksanakan kontruksi tunnel terpisah tanpa memerlukan mid-tunnel vertical shaft.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Pemisahan Shield Machine

3. Periode pelaksanaan yang pendek.
Pelaksanaan secara simultan untuk tunnel ganda dan mengeliminasi pembuatan mid-tunnel vertical shaft untuk pekerjaan pemisahan tunnel sehingga memungkinkan periode pelaksanaan yang lebih pendek.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi Saluran Utama Minami-dai
Diameter dari Shield Machine untuk pelaksanaan secara Vertikal dengan Tunnel terpisah
Upper Shield : 3.29 m
Lower Shield : 2.89
Tipe : Slurry
Panjang : 154 m

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi Pekerjaan Stasiun Roppongi pada jalur bawahtanah Loop No.12
Diameter dari 4 buah Shield Machine
Main Shield : 6.56 m (Kiri dan Kanan)
Sub-Shield : 1.72 m(Atas dan Bawah)
Tipe : Slurry
Panjang : 118 m x 2 Tunnel



7. Wagging Cutter Shield Tunneling Method

Mekanisme penggalian :
1. Penampang Potongan yang Fleksibel
Tunnel dengan berbagai penampang dapat dilaksanakan dalam konstruksi.

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine


2. Compact Shield Tunneling Machine
Tunnel berbentuk persegi dapat dilaksanakn dengan menggunakan mekanisme penggalian yang sederhana. Berat dan panjang dari Shield Machine dan biaya dapat dikurangi dengan menggunakan hydraulic jack.

3. Lapisan Struktur pada Tunnel Persegi
Lapisan dari Shield Tunnel persegi memiliki lapisan struktur yang efektif. Pada bagian terluar tunnel dipasang struktur komposit baja beton terdiri dari cangkang baja yang berfungsi sebagai bagian penahan tarik. Dan pada dalamnya berupa struktur beton bertulang.
Penggunaan cangkang baja tidak hanya digunakan sebagai temporary lining saat pekerjaan sementara tetapi juga dapat digunakan sebagai struktur tunnel utama hingga penyelesaian proses pembuatan tunnel lining, dan hal tersebut dapat memberi keuntungan dalam pengurangan biaya konstruksi.

Karakteristik :
1. Cutter Wagging System
Cutters (pemotong) dapat memanjang dan memendek layaknya piston karena digerakan oleh hydraulic jack. Oleh karena itu, mekanisme struktur sangat sederhana sehingga berat dan panjang dari mesin dapat dikurangi.
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

2. Overcutters
Rotasi pemotong dan proses pemanjangan dan pemendekan dari overcutters diatur secara otomatis sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan penggalian pada bagian ujung dari cutting face (area penampang pemotongan).
Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine

3. Spike Bits
Long-Stroke cutters diperlukan pada metode Wagging Cutter berbentuk non-circular karena harus memiliki durabilitas dan reliabilitas tinggi dibandingkan dengan pemotong biasa pada umumnya. Pengembangan baru dari spike-bits (mata bor/gurdi) dengan performa tinggi adalah kemampuannya untuk melakukan penetrasi dan memotong tanah saat overcutter memanjang atau memendek (atau sebelum dan sesudah cutterhead bergerak secara mengibas)

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi dari Tozai Line - Kyoto Rapid Transit
Penampang : Lebar 9.9 m dan 6.5 Tinggi
Metode : Earth Pressure Balance Shield Method
Panjang Konstruksi : 120 m

Sejarah, Konsep dan Perkembangan dari Tunnel Boring Machine
Konstruksi dari Jalan Kiramedikori, Jalan Bawah Tanah
Penampang : Lebar 7.81 m dan Tinggi 4.98 m
Metode : Earth Pressure Balance Shield Method

01 November 2016

Share Pengalaman ambil KTA DBS

|355 comments

Share Pengalaman KTA DBS



Karena terdesak kebutuhan yang semakin hari semakin bertambah, saya cari info tentang KTA dengan bunga yang paling murah, saya menemukan di duitp*nt*rdotcom dan saya membandingkan KTA DBS dengan KTA yang lain dan menurut saya KTA DBS paling murah bunganya 0.99%  saya langsung mengisi formulirnya tidak berapa lama mungkin 1-2 jam saya ditelpon oleh pihak duitp*nt*rdotcom untuk konfirmasi dan kelengkapan data, dan menurut informasinya bunga 0.99% untuk pinjaman KTA 100 juta keatas, 1.29% untuk bunga dibawahnya.
Selang 2 hari kemudian saya ditelpon dari Bank DBS tentang pengajuan pinjaman dari duitp*nt*rdotcom ditanya mau pinjam berapa, untuk apa, dijelaskan biaya  syarat-syaratnya sebagai berikut :

Biaya-biaya :

Biaya Tahunan
Tahun ke-1**
1,75% dari jumlah KTA DBS yang disetujui
Tahun ke-2 dst***
Rp 65.000,- per tahun
Biaya Administrasi**
Rp 399.000,-
Biaya Transfer Pencairan Pinjaman**
Rp 30.000,-
Denda Keterlambatan
Rp 250.000,- per keterlambatan
Biaya Pelunasan Dipercepat
8% dari sisa pinjaman dan biaya lainnya
Biaya Pembatalan
8% dari sisa pinjaman dan biaya lainnya
** Biaya akan dipotong satu kali di muka dari jumlah total pinjaman yang disetujui oleh Bank
*** Ditambahkan pada pembayaran angsuran bulan ke-13 dan/atau angsuran bulan ke-25 dan/atau seterusnya

Persyaratan :

Kriteria Umum
Karyawan
Wiraswasta
Profesional
WNI usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun
v
v
v
Minimal penghasilan kotor per bulan
Rp 3.000.000,-
Rp 5.000.000,-
Rp 5.000.000,-
Minimal limit kartu kredit
Rp 6.000.000,-
Rp 7.000.000,-
Rp 7.000.000,-
Minimal lama usaha atau bekerja
1 tahun dan status karyawan tetap
2 tahun
2 tahun
Minimal masa aktif kartu kredit di bank lain
1 tahun
2 tahun
2 tahun


Dokumen :

Dokumen*
Karyawan
Wiraswasta
Profesional
Aplikasi asli
v
v
v
Fotokopi KTP
v
v
v
Fotokopi Kartu Kredit
v
v
v
Fotokopi NPWP/ SPT PPH 21
v
v
v
*Bila diperlukan, Bank berhak meminta dokumen tambahan selain yang tercantum pada tabel di atas

Setelah dijelaskan persyaratan dan biaya-biayanya , saya minta untuk dihitungkan total yang saya dapat setelah dikurangi biaya dan berapa cicilan perbulannya. Dan saya oke dan menyetujuinya. Besoknya kurir datang untuk mengambil dokumen yang diperlukan ditambah materai dan cover tabungan yang ada no tabungannya dari Bank apa dan cabang mana. 

Pagi-pagi saya sampai kantor dapat SMS dari kurir menanyakan apakah saya ada di kantor hari ini atau tidak? Proses pengambilan dokumen cukup simple yaitu mengisi formulir, tanda tangan dan kartu kredit digosok pakai pensil biar kelihatan angkanya sebagai bukti.

Besoknya setelah pengambilan dokumen saya dapat telepon lagi dari pihak Bank DBS menanyakan lagi data-data yang diperlukan untuk diserahkan ke analis. Pihak analis yang berhak menyetujui atau tidaknya pengajuan KTA saya dan berapa pinjaman yang saya ajukan. 

Selang satu minggu setelah ditelpon dari Bank DBS saya dapat SMS bahwa pengajuan KTA saya disetujui, Alhamdulillah… Saya cek belum ada dan setelah istirahat jam makan siang Alhamdulillah nongol di Internet Banking.





Cara Pembayaran Cicilan KTA BANK DBS

|0 comments

 
 
Cara Pembayaran cicilan KTA BANK DBS anda dapat dilakukan melalui:
Tempat Pembayaran
Biaya per transaksi
Jaringan ATM BCA
Rp 7.500
Jaringan ALTO
Rp 5.000
Jaringan ATM CIMB NIAGA
Rp 5.000
Jaringan ATM OCBC NISP
Rp 5.000
Jaringan ATM Bersama
Rp 8.000
Kasir Bank DBS Indonesia Tertentu
Rp 50.000
Sistem Kliring Nasional
Sesuai kebijakan masing-masing Bank
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mentransfer cicilan KTA DBS anda:
ATM BCA
1. Pilih "transaksi lainya"
2. Pilih "pembayaran"
3. Pilih "layar berikut"
4. Pilih "lain-lain"
5. Masukan nomor rekening perusahaan :**********
6. Masukan nomor pelanggan : masukan no rekening pinjaman anda
7. Masukan jumlah pembayaran anda + rp 7.500; untuk biaya transaksi
8. Pilih "ya" untuk konfirmasi pembayaran
     
Keterangan :
Jenis pembayaran     : DBS Loan
No pelanggan           : Nomor Rekening pinjaman anda
Jumlah pembayaran : Jumlah pembayaran anda


ATM Bersama
1. Pilih “transfer / pemindahbukuan"
2. Masukan kode bank + nomor rekening tujuan =046 +nomor rekening pinjaman anda
3. Masukan jumlah pembayaran anda
4. Kosongkan nomor referensi
5. Konfirmasi pembayaran 
      
Keterangan:
Nama Bank             : Bank DBS
Nomor Rekening      : Nomor Rekening pinjaman anda
Nama Rekening        : DBS Loan
Nomor Refrensi        : -
Jumlah                   : Jumlah pembayaran anda


ATM ALTO
1. Pilih " transfer / pemindahbukuan"
2. Masukan kode bank + nomor rekening tujuan =046 +nomor rekening pinjaman anda
3. Masukan jumlah pembayaran anda
4. Kosongkan nomor referensi
5. Konfirmasi pembayaran 
      
Keterangan:
1. Nama Bank                   : Bank DBS
2. Nomor Rekening   : Nomor Rekening pinjaman anda
3. Nama Rekening    : DBS Loan
4. Nomor Refrensi   : -
5. Jumlah                         : Jumlah pembayaran anda

Transfer / kliring
Pembayaran melalui kasir seluruh bank di indonesia dengan menggunakan sistem kliring nasional (skn) dengan keterangan sebagai berikut:
1. Bank tujuan                            : Bank DBSI
2. Cabang                         : Jakarta
3. Nama rekening                        : Nama pemilik pinjaman
4. Nomor rekening tujuan   : nomor rekening pinjaman anda
5. Jumlah                                   : Jumlah pembayaran anda


Kasir Bank DBS Indonesia tertentu

Pembayaran melalui kasir bank dbs indonesia dapat di lakukandengan mengisi slip pembayaran.
Hal utama yang perlu diperhatikan pada slip pembayaran adalah:
1. Jenis setoran       : Tunai
2. Tanggal setoran   : Tanggal/Bulan/Tahun
3. Nomor rekening   : Nomor rekening pinjaman anda
4. Nama debitur                : DBS Loan
5. Jumlah                         : Jumlah pembayaran anda
6. Deskripsi                      : Nama dan nomor telepon penyetor
Note: Untuk menambah kenyamanan anda dan demi kelancaran proses pembayaran, kami sarankan untuk melakukan pembayaran cicilan bulanan anda paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo yang akan ditetapkan pada saat persetujuan Fasilitas KTA DBS (Dana Bantuan Sahabat) anda.

Labels

Total Tayangan Halaman

Flag Counter